Minggu, 14 Februari 2021

#PesanBuatAwan #3

"Om, saya ingin menikahi anak om. Saya tau om tidak setuju, tapi saya berjanji akan membahagiakan anak om."
 -berkata tanpa bertanya -

Hai selamat malam Pangeran kecil.

Itu cerita Ku beberapa tahun sebelum Kamu lahir.

Jika Kamu dihadapkan kondisi sulit, ingat Kamu ada di dunia ini berawal dari kondisi yang tidak mudah. Kamu ada karena ada yang memperjuangkan.

- Ayah 2021 -

Kamis, 03 Desember 2020

#PesanBuatAwan #2 Selamat Malam Pangeran

Hai Selamat malam pangeran kecil.

Ini sedikit pesan dari Ayah dan Ibu.

Hmm.
Ketika aku semakin tua.
Aku berharap engkau
AKan memahami dan memiliki
Kesabaran untuk kami..

Setidaknya selama beberapa saat Terakhir dalam hidup kami..


Selamat Malam pangeran kecil..
Semoga hari Mu menyenangkan..



Minggu, 05 November 2017

Apa yang seorang karyawan cari dari sebuah perusahaan? (IT)



Dalam hampir setiap interview, saya selalu ditanya apa yang bisa saya berikan untuk perusahaan. Hampir setiap forum internal, perusahaan akan menyampaikan visi dan misi perusahaan yang selalu mengarahkan pegawai untuk memberikan effort lebih untuk perusahaannya. Tentu saja saya setuju dengan hal ini, sebagai pekerja kita harus 100% dalam menyelesaikan semua tanggung jawab kita. Pertanyaan yang menggelitik adalah apa yang bisa diberikan perusahaan untuk kita sebagai pegawai? Mungkin pertanyaan yang terlalu kasar. Namun beberapa dari kita setelah bekerja sekian lama sering kali mempertanyakan hal ini.

Suatu hari ada satu kejadian unik yang saya lihat di kantor. Tiba-tiba CEO sebuah perusahaan memaki-maki seorang karyawan di dalam ruangan yang masih banyak orang. Dan buat saya aneh saja memarahi orang di tempat yang ramai seperti ini. Wajah sang karyawan begitu merah menahan amarah. Saya lihat karyawan tersebut masih tersenyum sambil menjelaskan persoalan yang sedang dihadapi. Dan sambil samar-samar saya masih mendengar omongan "Saya tidak mau tahu, pokoknya harus siang ini".  

Sang karyawan merupakan seorang senior dan menjabat sebagai Techical Lead di perusahaan tersebut. Beliau memiliki 1 orang junior langsung di bawahnya. Tentu saja peristiwa ini masih aneh buat saya apa lagi harus  dilihat di dalam dunia kerja profesional. Dan yang mana menurut saya bukan saja attitude pekerja yang penting, namun attitude seorang "BOS" itu jauh lebih penting dalam dunia kerja.

Dan tak lama dari kejadian itu benar saja, si Technical Lead dan Juniornya mengajukan resign. Dan menurut saya tidak aneh langkah itu diambil, karena dalam dunia IT tidak ada yang namanya majikan dan bawahan, yang ada adalah rekanan kerja. Setiap posisi itu penting. Sehebat apapun seorang CEO jika yang mengerjakan suatu produk jelek(skill) maka produk yang dihasilkan pasti jelek. Sehebat apapun perencanaannya tapi jika eksekusi hancur sama aja boong.

Dan menurut saya penting sekali memanusiakan pegawai. Menganggap karyawan adalah asset terpenting dalam suatu perusahaan adalah keniscayaan. Jualan bagus namun pegawai terbaik hilang bisa membuat perusahaan menjadi goyang. Setidaknya itu yang saya amati selama ini, walaupun perusahaan itu mungkin akan tetap bisa bangkit lagi dikemudian hari.

Ciri-ciri bagaimana perusahaan melihat karyawan bisa dilihat dengan kebijakan-kebijakannya.  Bagi saya antara lain:

1. Apakah perusahaan sudah melindungi kesehatan pegawai? 

Salah satu contohnya adalah mengenai rokok. Terkadang perusahaan sangat flexible dalam hal rokok. Tidak ada larangan untuk merokok. Namun   apakah perusahaan sudah melindungi pegwai yang tidak merokok? Ada baiknya perusahaan juga memberi perlindungan terhadap pegawai yang tidak merokok dengan membuat aturan merokok hanya di Area Khusus. Tentu saja terlalu bebas merokok juga akan merusak citra perusahaan. Dan bagi saya perusahaan seperti ini(*terlalu bebas merokok dimana saja) tidak akan saya rekomendasikan bagi rekan dan teman-teman saya yang wanita. Bayangkan saja jika sang wanita lagi hamil dan harus menghisap asap rokok setiap hari.

Niat baik sebuah perusahaan juga bisa dilihat dengan tunjangan kesehatan lainnya seperti Asuransi atau BPJS. Terkadang beberapa perusahaan meremehkan hal ini dengan tidak mengikut sertakan pegawai dengan alasan adanya fasilitas klaim atau menganggap itu merupakan pemborosan.

Contoh lainnya antara lain adalah bagaimana perusahaan berupaya agar jam kerja pegawai efektif. Terlalu lama bekerja dalam jangka waktu yang lama tentu saja tidak baik buat kesehatan. Di perusahaan saya lama contohnya, banyak rekan kerja saya yang wanita mengalami keguguran karena kelelahan dan tingkat stress yang tinggi. Dan itu banyak sekali jumlahnya bukan hanya satu atau dua saja. Di perusahaan lainnya, seorang Project Manager wafat karena jantung, padahal umurnya masih 30an.

Dan yang tidak kala penting adalah bagaimana keseriusan perusahaan terhadap kebersihan, Ibu saya pernah bercerita begini:" untuk tahu bagaimana seoarang tuan rumah, lihat saja toiletnya". Yup kebersihan adalah sebagian dari iman. Dan tentu saja akan tidak nyaman bekerja di sebuah Kantor jika toiletnya kotor. Di salah satu perusahaan saya sebelumnya hal ini tidak terlalu diperhatikan. Bayangkan saja toiletnya kotor dan air sering kali tidak mengalir, sehingga terkadang kami harus buang air kecil tanpa disiram. Dalam kejadian lainnya dalam 1 periode ada 3 karyawan mengalami TBC. sayangnya perusahaan tidak mau jujur terhadap seluruh karyawan terhadap kejadian ini dan ada kecenderungan untuk menutup-nutupinya.


2. Bagaimana perusahaan melihat pegawainya Resign.
Banyak sekali saya menemukan perusahaan melihat bahwa pegawai resign itu adalah hal kecil. Tidak ada pegawai yang tidak tergantikan. Sehebat apa pun Anda, setelah resign, posisi Anda akan selalu bisa di gantikan oleh orang lain. Tidak salah memang dengan hal ini, tapi apakah perusahaan mau mencari akar permasalahan kenapa orang-orang ini mengundurkan diri? Apakah perusahaan mau memperbaiki sistem atau aturan perusahaan? Karena penting sekali perbaikan dari dalam perusahaan agar jumlah pengunduran diri bisa dijaga.

3. Izin Sakit dan Cuti Tahunan
Sering kali saya menemukan atasan selalu mencari alasan agar pegawainya tidak cuti. Atau atasan memberikan cuti dengan syarat bisa dihubungin kapan saja, mau kerja remote atau bahkan jumlah cuti dibatasi hanya 1-2 hari saja. Yang anehnya terkadang atasan-atasan tersebut sangat gampang cuti dan mereka bisa cuti 4-5 hari berturut-turut tanpa diganggu. Ya mungkin bagi mereka wajar, namun tanpa disadari hal ini bisa memicu kecemburuan sosial. Yang lebih parahnya adalah jika pegawai sedang sakit, apa yang atasan akan lakukan? sering kali atasan tidak mengikuti pekerjaannya dengan baik dan cenderung hanya menerima hasil. Akibatnya apabila pegawainya sakit, atasan ini memaksa dalam tanda kutib si pegawai untuk tetap bekerja dalam keadaan sakit. Kesiapan atasan untuk mem-backup sangat lah penting.

4. Aturan Pemerintah Dan Hukum Yang Berlaku

Perusahaan yang baik bisa dilihat bagaimana dia mematuhi aturan Negara Republik Indonesia ini. Sering kali saya melihat perusahaan sangat menganggap remeh peraturan yang ada. Padahal aturan-aturan ini dibuat untuk melindungi pegawai. Banyak aturan-aturan seperti BPJS, Jamsostek, Pajak dan lain sebagainya yang diakali oleh pemilik perusahaan.

Jauhi Narkoba!
Coba dibayangkan, selagi marak-maraknya penyuluhan sana sini mengenai Anti Narkoba, justru sebagian pegawai di salah satu perusahaan yang saya pernah geluti malah asyik menikmati ganja di beberapa acara kantor. Yang lebih gilanya adalah HRD yang harusnya menjaga nama baik perusahaan justru ikut menikmati saat acara kantor diadakan. Dan jujur ini salah satu alasan yang tidak bisa saya terima. Jika seorang HRD sudah melakukan pembiaran bahkan ikut menikmati narkoba, ini artinya saya harus pergi dari perusahaan ini. Hak Anda memang jika menganggap ganja bukan zat yang menyebabkan kecanduan. Silahkan saja, tapi bagi saya tindakan Anda sudah termasuk pidana di Indonesia. Jika Anda seorang HRD tentu Anda tahu bahwa wajib bagi kita untuk mematuhi Hukum di negara tempat Anda bekerja.

5. Work Life Balance
Alasan yang sudah basi!
Ya mungkin ini bagi banyak orang memang basi. Namun ini salah 1 alasan terbanyak kenapa pegawai penting Anda akhirnya resign. Kalau Anda seorang pegawai yang baru lulus kuliah, mungkin hal ini tidak penting. Anda sanggup bekerja 12 jam sehari dan lembur sabtu minggu. Tapi coba bayangkan jika Anda sudah bekerja cukup lama dan sudah dianggap senior. Apakah Anda masih mau bekerja seperti itu? Bisa jadi iya.

Coba perhatikan sekeliling Anda, berapa jumlah pegawai senior dan berapa jumlah pegawai junior. Berapa jumlah pegawai yang sudah menikah dan berapa pegawai yang masih lajang. Berapa jumlah pegawai yang masih single, dan berapa jumlah pegawai yang sudah memiliki pasangan. Coba perhatikan saat sudah malam berapa jumlah pegawai yang masih tersisah di kantor. Dan jika Anda sudah mendapatkan angka dari pertanyaan saya ini, maka Anda akan menemukan apakah perusahaan di tempat Anda bekerja sudah masuk ke dalam kategori perusahaan Baik atau Buruk.


Jika 5 point di atas masih sulit Anda penuhi, maka kuncinya cuma satu, yaitu: GAJI. Banyak orang yang akan menyampingkan semua hal, asalkan perusahaan mau memberikan gaji yang besar. Dan tentu saja cerita di atas hanya pandangan saya saja. Apapun itu setiap orang punya alasan yang tidak akan sama dengan orang lain. Yang terpenting adalah kita menikmati semua pilihan yang kita ambil.

Keep Happy and Smile!



Rabu, 18 Oktober 2017

#PesanBuatAwan #1




Dear Awan,

Jika kamu membaca tulisan ini artinya kamu sudah tumbuh dewasa. tulisan ini Ayah buat saat kamu masih berumur 4 bulan. Ayah berharap kamu tumbuh menjadi manusia yang berhati baik, gigih, tidak pantang menyerah dan yang paling penting menjadi manusia yang bahagia.

Mungkin kamu sudah lupa, saat kamu masih seumur ini setiap malam Ayah selalu bercerita mengenai Anak paling baik nomor 1 sedunia. Setiap Ayah bercerita ini maka Kamu akan tertawa riang gembira.
Ceritanya kurang lebih seperti ini:
Pada suatu hari ada anak paling baik no 1 sedunia. Namanya Awan Dipanegara. Setiap hari dia selalu tersenyum riang gembira. Awan selalu menyapa orang yang ditemui setiap pagi dan selalu menyapa Ayah Ibu: 'Selamat pagi Ibu, selamat pagi Ayah, Selamat bekerja. Awan akan menunggu di Rumah'. 
Awan Anak paling baik no 1 sedunia. Dia selalu membantu Ibu di rumah, menolong semua orang yang membutuhkan. Awan tidak suka bermalas-malasan, dia ringan tangan dan suka membantu. Awan adalah anak yang giat berkerja dan belajar. 
Awan Anak paling baik no 1 sedunia. Dia tidak sombong, selalu rajin menabung dan anak yang sederhana. Awan tidak suka menghambur-hamburkan uangnya. Awan menabung untuk membantu orang lain dan menabung untuk masa depannya.
Awan Anak paling baik no 1 sedunia. 


Mengapa Ayah selalu bercerita mengenai hal ini? karena Ayah ingin kamu menjadi anak yang berhati baik. Berkompetisi di bidang apapun Ayah akan selalu mendukung. Namun pesan ayah sederhana:  jangan lupa berkompetisi berbuat baik, saling tolong menolong, toleransi dan jangan lupa berkompetisi untuk menjadi manusia yang Ikhlas. Jadilah anak yang Bahagia seperti awan yang menyinari banyak orang.


Selasa, 09 Mei 2017

#PesanBuatAwan #0 Sajak Untuk Awan


Awan itu tinggi
Namun awan tidak sesombong Langit yang tinggi

Awan itu melindungi
Member kesejukan dari teriknya Matahari

Awan itu senang berbagi
Memberi air untuk diairi

Awan itu murah hati
Memberi tahu kemana arah angin pergi

Awan itu menjaga
Memberi tahu kapan badai tiba

Awan itu penuh keindahan
Berbalut pelangi sehabis hujan

Awan pandai menyesuaikan bentuk mengikuti perubahan arah
Namun ingat wahai Awan
Apapun bentuk Awan
Awan tidak pernah kehilangan jati dirinya
Karena Awan akan selalu dikenali sebagai Awan Yang Menyinari Negeri Ini

Sajak Untuk Awan


Jakarta, 11-11-2016
Azadi Dicky


Selasa, 08 November 2016

Cerita Seekor Kambing


Jika Anda seekor kambing apa yang Anda Makan??
Yup betul kambing. Tiba-tiba saya teringat suatu cerita mengenai kambing. Anggap saja Anda adalah seekor kambing yang hanya memakan rumput. Dan bagi Anda, rumput adalah satu-satunya makanan terbaik buat Kambing.

Anda memiliki cita-cita di lubuk yang paling dalam, dimana sampai sekarang belum bisa Anda wujudkan. Cita-cita kambing ini adalah mengajak sekelompok kambing yang memakan Jerami untuk memakan Rumput.

Apa yang Anda lakukan jika tujuan Anda adalah mengubah agar sekelompok kambing pemakan jerami itu berubah kebiasaannya menjadi pemakan rumput? Apakah dengan memaki kambing-kambing itu dengan dengan sebutan "Kafir, Syiah, Kodok, Liberal, Mulut Jamban"? Atau Anda dengan lantang memaki mereka dengan sebutan "Wahabi, Radikal, Terbelakang'? Atau akhirnya Anda memang hanya cukup puas jika Anda bisa berkumpul dengan kambing-kambing yang dari awal memang pemakan rumput, bahkan sambil menertawakan kambing-kambing pemakan Jerami itu? Berharap mereka berubah kebiasaannya, sedangkan kambing pemakan jerami itu Anda pinggirkan, tertawakan bahkan Anda maki?

Jika iya mungkin niat Anda bukan membuat mereka berubah kebiasaan menjadi Kambing pemakan rumput. Mungkin saja sebenarnya jauh di lubuk yang paling dalam, Anda hanya sedang berusaha meyakinkan diri sendiri jika pilihan memakan rumput itu sudah benar, Anda mungkin masih butuh diyakinkan oleh sesama pemakan rumput kalau pilihan Anda sudah benar. Yang bisa menjawab tentu Anda sendiri. Tentu saja Kambing pemakan jerami tidak akan bisa membantu Anda, karena mungkin mereka sudah terlanjur terluka hatinya atas makian Anda.

Nan jauh di sana, masih ada kambing yang punya caranya sendiri. Mereka menjadi kambing yang berlari riang kesana kemari. Kambing-kambing ini menyakinkan kambing lainnya dengan menunjukkan ke kelompok kambing lainnya, jika memakan rumput itu Sehat. Memakan rumput itu membuat Kambing menjadi sehat, kuat dan unggul. Dengan memakan rumput bulu-bulunya menjadi lebat, dagingnya kuat, dan memiliki tanduk yang besar. 

yah tentu saja saya masih menjadi kambing bagi Pemiliknya. Saya masih berusaha belajar ikhlas dan bahagia menerima rumput atau jerami yang diberikan sang Pemilik kambing. Saya masih belajar menjadi kambing yang baik, dan belum punya kapasitas untuk mengajak kambing lain memakan makanan sesuai pilihan saya. Sebagai kambing tentu saja saya hanya bisa berharap, dan hanya Pemilik kambing lah yang bisa menentukan apakah seekor kambing termasuk kambing unggul atau belum.


Keep Happy And Smile

Selasa, 25 Oktober 2016

#PesanBuatAwan #3

"Om, saya ingin menikahi anak om. Saya tau om tidak setuju, tapi saya berjanji akan membahagiakan anak om."  -berkata tanpa bertan...