Rabu, 19 September 2012

Logika Surga

Kita hidup di dunia ini ada tujuannya kan? Pasti semua setuju. secara garis besar, menurut gw tujuan manusia di dunia adalah:

1. Hidup bahagia di dunia
2. Masuk surga
3. Takut masuk Neraka

 ( karena tujuan ini sebagian besar manusia akhirnya menyembah Tuhannya, hehehe )

Oke, kita secara garis besar akan hidup bahagai di dunia karena ada tujuan hidup seperti membahagiakan orang yang kita sayangi, atau secara lebih real: harta, cinta, kedudukan ,.. dan untuk orang-orang yang religius tentunya akan menjawab hidupnya akan bahagia dengan tujuan mencapai Kebahagian dan Kekekalan Surga nanti di "AfterLife". Dan dengan segala tujuan itulah manusia baru bisa mencapai kebahagiannya kan, dan dengan segala Tujuan itu kita memiliki semangat( bahasa kasarnya Nafsu) untuk meraih semua itu.

Mengutip lagunya ahmad dani: "kalau surga dan neraka tidak diciptakan apakah kita masih akan menyembahNya?" , timbul pertanyaan gw tentang Surga. Apa itu Surga dan apa yang akan kita rasakan di Surga. Jelas kalo gw gak akan mau ke Neraka. Tapi yang menjadi pertanyaan gw adalah apa itu surga.

Logika surga adalah kita mendapatkan kesenangan yang tidak terbatas: makanan, minuman, sex dll
Apa yang di dunia dilarang di surga kita diperbolehkan melakukannya,..

Pertanyaan gw:
1. Apakah kita masih punya Hawa Nafsu, untuk mau melakukan hal2 yang dulu di dunia berdosa, kita lakukan di Surga?  (Jangan2 kita bakal jadi kaya Malaikat tanpa Nafsu??)
2. Saat Di surga apakah kita masih memiliki Tujuan? karena tanpa tujuan itu sendiri apa kita masih bisa bahagia di Surga? Apakah kita lama2 tidak akan bosan hidup di surga selamanya andai  tanpa tujuan?

Tentu kalo di suruh milih gw bakal milih masuk surga dari pada masuk neraka..Tentunya pertanyaan "apakah di surga akan tetap ada Nafsu dan Tujuan?" cukup mengelitik gw, karena Konsep Bahagia yang gw tahu tidak lepas dari 2 poin itu..









Selasa, 24 Juli 2012

Note for my self: Operation is not valid due to the current state of the object

Whenever a post back is done, this error occurs when form fields are very large in numbers. 
The stack trace is:
at System.Web.HttpValueCollection.ThrowIfMaxHttpCollectionKeysExceeded() at System.Web.HttpValueCollection.FillFromEncodedBytes(Byte[] bytes, Encoding encoding) at System.Web.HttpRequest.FillInFormCollection()
 
By default, the maximum value of MaxHttpCollection is 1000
 
To solve this error, increase MaxHttpCollection value. Try adding the following setting in your web.config's block. 
 
<appSettings>
    <add key="aspnet:MaxHttpCollectionKeys" value="2001" />
 </appSettings>
 
It can solve your problem. if you have very large records on your page, suppose 600 records in grid and you click on submit, then increase the value of MaxHttpCollection.
 
Then change value 2000 to 5000 and test again. It will be resolved. :-D






Note 2:


It doesn't sound like this update is actually affecting you, it may be another update that was recently released.  View the HTML code that is produced, and that when you submit the form generates this error - then count the number of and elements that are in between the (or each, if there are more than one)
...
tags.  If there are a lot of these (over 500 or 1000) then this is probably your problem, but I suspect (also, due to what you are saying the nature of the form is) that this form will only have 8-10 of such elements - if this is the case then this update probably isn't causing your problem.

Kamis, 28 Juni 2012

Dunia Baru Ilmu Baru

ya begitu lah,.. dunia baru,.. ilmu baru,.. culture baru,... semakin banyak yang dipelajari semakin cepat dewasa dan bersyukur,.. amin

Kamis, 12 Januari 2012

Dimensi Waktu, Harta dan Kesehatan

from: Astrodigi.com

Pada saat berkendara di jalanan pasti anda pernah berjumpa atau bahkan menyusuri jalan searah. Pada saat anda menyusuri jalan searah anda hanya bisa maju terus (pantang mundur) ke satu arah yang ditentukan saja, tidak bisa berbalik lagi.

Dalam kehidupan kita banyak hal yang sifatnya seperti jalan searah, diantaranya adalah waktu dan kesehatan, dua hal yang akan saya bahas lebih lanjut.

Waktu tidak bisa ditarik mundur, dan hal-hal yang sudah terlewat tidak dapat kita ulangi lagi. Banyak manusia yang menyepelekan atau bahkan “sangat menyepelekan” sesuatu yang bernama “waktu” ini. Secara umum manusia sering mengisi waktunya dengan hal-hal yang tidak berguna, dan juga sering juga melakukan hal-hal buruk baik dalam perbuatan maupun perkataan, tanpa dipikirkan lagi bahwa perbuatan salah atau kata-kata keliru yang sudah keluar, seiring dengan berjalannya waktu akan menimbulkan akibat yang merugikan, dimana untuk memperbaikinya lagi dibutuhkan lagi “waktu”, sehingga terbuang lagi “jatah” waktu yang kita miliki. Bahkan kadangkala akibat yang merugikan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi.

Kesehatan juga adalah hal yang merupakan jalan searah, namun secara umum manusia tidak menghargai kesehatan. Secara umum manusia merasa malas untuk menjaga kesehatan tubuhnya, dan banyak yang berpikir “nanti saja” untuk urusan kesehatan. Padahal tubuh yang sudah pernah sakit dalam waktu lama tidak dapat disehatkan secara optimal kembali. Tubuh yang sudah rusak atau melemah tidak dapat dikuatkan kembali ke kondisi puncaknya.

Berbeda dengan “waktu” dan “kesehatan”, kalau sudah berbicara mengenai “harta” wah . . . secara umum manusia justru menganggapnya sebagai hal yang tidak dapat ditunda lagi, kesempatan meraih dan mendapatkan harta seringkali mengabaikan kehilangan waktu dan kesehatan. Padahal mencari harta, bukanlah jalan searah. Manusia bisa saja pas-pasan pada masa mudanya dan mulai kaya pada usia yang cukup lanjut, atau puncak perolehan hartanya dicapai pada usia yang sudah tidak lagi muda. Tapi tidak mungkin ada manusia yang penyakitan terus menerus pada masa mudanya, dapat memperoleh puncak kesehatan pada masa tuanya.

Saya sudah berjumpa dengan beberapa orang yang pada masa mudanya membiarkan kesempatan/peluang bisnis lewat begitu saja, sehingga pada masa mudanya hidupnya tidak tergolong kaya. Tapi pada usia yang sudah terbilang cukup lanjut (diatas 50 tahun) orang tersebut mulai mengejar kesempatan untuk memperoleh harta yang lebih, dan ternyata berhasil. Orang tersebut kini mempunyai penghasilan dan harta yang lebih dari cukup dan dapat digolongkan sebagai “orang kaya”.

Tapi BELUM PERNAH . . saya ketahui, baik secara langsung maupun hanya melalui berita, ada orang yang pada masa mudanya menyia-nyiakan kesehatannya (misalnya dengan makan tidak teratur, istirahat kurang, malas olah-raga-teratur, membiarkan tubuhnya gembrot atau terlalu ceking, membiarkan perutnya membuncit, mengisi paru-parunya dengan asap rokok, minum minuman keras, dan lain sebagainya sehingga tubuhnya menjadi rusak dan tua lebih cepat), dapat kembali muda dan mencapai kesehatan optimal setelah pada usia yang cukup lanjut (diatas 50 misalnya) menyehatkan kembali tubuhnya. Sekali lagi BELUM PERNAH, dan saya yakin sampai kapanpun tidak akan ada!! Karena kesehatan sifatnya maju terus pantang mundur, seperti jalan searah. Tubuh yang sudah tua tidak dapat kembali muda, tubuh yang melemah tidak dapat kembali mencapai kondisi optimal.

Kesehatan terikat dengan waktu, sehingga setiap perubahan tidak dapat diulang kembali. Seharusnya setiap manusia harus mempunyai moto SEHAT HARUS SEKARANG, KAYA BOLEH NANTI. Karena kesempatan sehat tidak ada secara terus menerus dalam hidup manusia, sedangkan kesempatan untuk kaya, selalu ada dan dapat diciptakan kapan saja tanpa ada batas usia. Tidak benar kalau orang berpikiran hanya bisa kaya kalau muda, karena kalau tua nanti sudah tidak bisa kaya lagi. Ini pemikiran ngawur . . Manusia “bebas dan bisa” kaya kapanpun Tuhan memberinya kesempatan, kapan saja tanpa batasan usia dan waktu.

Lewat tulisan ini saya mengajak anda semua saudara-saudaraku untuk memikirkan kembali pemanfaatan waktu yang tersedia, ingat waktu adalah mutlak milik Tuhan, jadi manfaatkan selagi kita berkesempatan memilikinya. Dan mulailah untuk hidup secara SEHAT dan bersih, karena kesehatan, kekuatan dan kemudaan hanya bisa diperoleh secara optimal pada usia muda, dan dimiliki lebih lama bila terus dijaga. Kalau anda berpikir “nanti saja” terus KAPAN anda memulainya?? Makin ditunda makin tua, makin hilang kesempatan, dan makin malas untuk memulainya. OK . . . .?!

#PesanBuatAwan #3

"Om, saya ingin menikahi anak om. Saya tau om tidak setuju, tapi saya berjanji akan membahagiakan anak om."  -berkata tanpa bertan...